ORACLE
Oracle
adalah relational database management system (RDBMS) untuk mengelola
informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle Server
menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya
Mendengar
nama ORACLE, bagi kaum IT (baca ‘IT Professionals’) langsung terbayang
Server Database kelas atas, sebanding kemasyurannya dengan MYSQL maupun
SQL Server. Hal ini memang tidak salah, namun kalau mau ditilik lebih
lanjut, sebenarnya ORACLE memiliki 3 makna:
1. ORACLE DATABASE SERVER: citra umum bagi sementara masyarakat, merupakan Relational Database yang sangat konsisten sejak di release tahun 1979. Sebagai database, Oracle dapat dijalankan pada Windows maupun Linux. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dibanding dengan SQL Server yang hanya bisa dijalankan dalam Windows.
2. ORACLE sebagai PLATFORM: Sebagai platform, ORACLE memberikan alternatif yang sangat luas. Tidak saja memiliki dukungan terhadap JAVA, tetapi mempunyai solusi PHP dan bahkan mendukung implementasi dotNet Framework dari Microsoft. Selain itu, Oracle juga memiliki berbagai alternatif Aplikasi Siap Pakai.
3. ORACLE Corporation: sebagai Perusahaan Raksasa di bidang IT. Hal ini yang mungkin belum disadari banyak orang (kecuali pengamat/pelaku IT). Perusahaan yang didirikan tahun 1982 sebagai ORACLE Corporation, merupakan pengembangan dari perusahaan Relational Software Inc (RSI) yang sudah merilis Oracle Versi 2. Di tahun 2009 ini, Oracle Corporation sudah dapat disandingkan dengan Raksasa Software Microsoft. Bahkan, bila saja pembelian Sun Microsystem disetujui, Oracle sudah menjadi perusahaan yang memiliki segalanya: Database, Application Platform, Application Software, dan (kalau jadi membeli SUN Microsystem) memiliki Hardware.
1. ORACLE DATABASE SERVER: citra umum bagi sementara masyarakat, merupakan Relational Database yang sangat konsisten sejak di release tahun 1979. Sebagai database, Oracle dapat dijalankan pada Windows maupun Linux. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dibanding dengan SQL Server yang hanya bisa dijalankan dalam Windows.
2. ORACLE sebagai PLATFORM: Sebagai platform, ORACLE memberikan alternatif yang sangat luas. Tidak saja memiliki dukungan terhadap JAVA, tetapi mempunyai solusi PHP dan bahkan mendukung implementasi dotNet Framework dari Microsoft. Selain itu, Oracle juga memiliki berbagai alternatif Aplikasi Siap Pakai.
3. ORACLE Corporation: sebagai Perusahaan Raksasa di bidang IT. Hal ini yang mungkin belum disadari banyak orang (kecuali pengamat/pelaku IT). Perusahaan yang didirikan tahun 1982 sebagai ORACLE Corporation, merupakan pengembangan dari perusahaan Relational Software Inc (RSI) yang sudah merilis Oracle Versi 2. Di tahun 2009 ini, Oracle Corporation sudah dapat disandingkan dengan Raksasa Software Microsoft. Bahkan, bila saja pembelian Sun Microsystem disetujui, Oracle sudah menjadi perusahaan yang memiliki segalanya: Database, Application Platform, Application Software, dan (kalau jadi membeli SUN Microsystem) memiliki Hardware.
Kekurangan :
- Merupakan software DMBS yang paling mahal, paling rumit, dan paling sulit untuk dipelajari.
- Membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk dapat menjalankan software DMBS Oracle supaya berjalan dengan stabil.
- Hanya diperuntukan bagi perusahaan berukuran besar, dan tidak cocok untuk perusahaan kecil maupun menengah.
- Data yang bertambah ukurannya akan mengalami kelambatan proses, jadi harus ada database management.
- Harga yang sangat mahal untuk sebuah database dan penggunaan Oracle sangat memakan banyak biaya, mulai dari device sampai diperlukannya DBA yang handal.
- HP dan pertahanan (DEF) yang tergolong sedang
Kelebihan :
- Merupakan software DBMS yang handal dan memiliki kemampuan yang tinggi.
- Dapat menangani jumlah data dalam ukuran yang besar.
- Dapat mengolah data dalam ukuran besar dan mengolahnya dengan cepat sehingga didapatkan informasi yang akurat sesuai permintaan pengguna/user.
- Memiliki kemampuan akan fleksibilitas dan skalabilitas yang dapat memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan terus-menerus bertambah besar.
- Memiliki kemampuan Technology Cluster Server, dimana jika terdapat lebih dari satu unit server misalnya 100 unit server maka Oracle dapat menjadikan 100 unit server tersebut aktif bekerja bersama sebagai 100 aktif server.
- Memiliki kemampuan untuk management user dan tiap user bisa diatur hak akses terhadap suatu database oleh database administrator.
- Bisa berjalan pada lebih dari satu platform system operasi.
- Pemrosesan data yang sangat cepat, open source.
- Ketika kita mengakses database dan kemudian ada kejadian seperti listrik mati misalnya maka data yang sudah kita simpan tidak rusak/hilang. Oracle memiliki kemampuan flashback, sehingga semua jenis transaksi yang salah akan dapat dikembalikan. Dan dapat menampung data dalam sekala besar.
- dalam PvE maupun PvP, Oracle dapat meningkatkan kerja tim dengan berbagai buff, menghidupkan kembali orang yang mati, sehingga dicari cari untuk party, selain itu juga terlihat pada besarnya MP yang dimilikinya.
- Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
MYSQL
Kekurangan :
- Tidak cocok untuk menangani data dengan jumlah yang besar, baik untuk menyimpan data maupun untuk memproses data.
- Memiliki keterbatasan kemampuan kinerja pada server ketika data yang disimpan telah melebihi batas maksimal kemampuan daya tampung server karena tidak menerapkan konsep Technology Cluster Server.
- Untuk koneksi ke bahasa pemrograman visual seperti vb, delphi, dan foxpro, mysql kurang support, karena koneksi ini menyebabkan field yang dibaca harus sesuai dengan koneksi dari program visual tersebut, dan ini yang menyebabkan mysql jarang dipakai dalam program visual.
Kelebihan :
- Merupakan DBMS yang gratis / open source berlisensi GPL (generic public license).
- Cocok untuk perusahaan dengan skala yang kecil.
- Tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk bisa menjalankan MWSQL ini bahkan dengan spesifikasi hardware yang minimal sekalipun.
- Bisa berjalan pada lebih dari satu platform system operasi, misalnya LINUX, Windows, MacOS, FreeBSD, Solaris dan masih banyak lagi.
- Cepat dalam menjalankan perintah SQL / Structured Query Language misalnya ketika akan menyeleksi suatu data atau memasukkan suatu data karena MYSQL merupakan turunan dari konsep SQL.Multi user, artinya database dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
- MYSQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer yang memiliki panjang data sebesar 1,2,3,4 dan 8 byte, FLOAT, DOUBLE, CHAR, VARCHAR, TEXT, BLOB, DATE, TIME, DATETIME, TIMESTAMP, YEAR, SET dan tipe ENUM.
- MYSQL memiliki beberapa lapisan keamanan, seperti subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan system perijinan yang mendetail serta sandi/password terenkripsi.
- MYSQL dapat melakukan koneksi dengan computer client menggunakan Protokol TCP/IP, Unix Socket (UNIX), atau Named Pipes (windows NT).
- MYSQL memiliki antar muka / interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
- Command and function, MYSQL memiliki fungsi dan operator secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam query.
- Structure Table, MYSQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan DBMS lainnya.
- Dapat dikoneksikan pada bahasa C, C++, Java, Perl, PHP dan Python.
- Mendukung penuh terhadap kalimat SQL GROUP BY dan ORDER BY. Mendukung terhadap fungsi penuh ( COUNT ( ),COUNT (DISTINCT), AVG ( ), STD ( ), SUM ( ), MAX ( ) AND MIN ( ) ).
- Mendukung terhadap LEFT OUTHER JOIN dengan ANSI SQL dan sintak ODBC.
- Mendukung ODBC for Windows 95 (dengan source program). Semua fungsi ODBC 2.5 dan sebagainya. Sebagai contoh kita dapat menggunakan Access untuk connect ke MySQL server.
- Menggunakn GNU automake, autoconf, dan LIBTOOL untuk portabilitas.
- Kita dapat menggabungkan beberapa table dari database yang berbeda dalam query yang sama.
- Privilege (hak) dan password sangat fleksibel dan aman serta mengujinkan ‘Host-Based’ Verifikasi.
Microsoft SQL (MS-SQL)
Kekurangan :
- Hanya dapat diimpelementasikan pada 1 unit server, jika terdapat tambahan server maka hanya akan berfungsi sebagai pasif / standby server (tidak memiliki kemampuan Technology Cluster Server seperti halnya pada DMBS Oracle).
- Hanya bisa berjalan pada satu platform system operasi yaitu Microsoft Windows.
- Merupakan software berlisensi dan berharga mahal untuk perusahaan skala kecil dan menengah.
Kelebihan :
- Cocok untuk perusahaan dengan skala kecil, menengah, dan besar sehingga mampu untuk mengolah data dengan jumlah yang besar.
- Memiliki kemampuan untuk management user dan tiap user bisa diatur hak akses terhadap suatu database oleh database administrator.
- Untuk diterapkan pada pembangunan suatu program aplikasi, akan mudah dalam melakukan koneksi dengan computer client yang pembangunan aplikasinya menggunakan software yang sama platform dengan MS-SQL, misalnya Microsoft Visual Basic.
- Memiliki tingkat pengamanan / security data yang baik.
- Memiliki kemampuan untuk back-up data, rollback data, dan recovery data.
- Memiliki kemampuan untuk membuat database mirroring dan clustering.
PERBANDINGAN ANTARA ORACLE, MY SQL, DAN SQL SERVER
Perbandingan MySQL dengan SQL Server:
Jika kita sering membuat program database dengan perintah yang kita simpan didalam database seperti stored procedure, function, atau trigger kadang terdapat perbedaan bahasa pemrogramman antara di MySQL dengan SQL Server. Berikut kita akan membahas beberapa perbedaan antara aplikasi database tersebut.
Untuk parameter di dalam SQL Server selalu menggunakan awalan ‘@’, sedangkan pada MySQL kita dapat mengidentifikasikan parameter dengan karakter apapun dan kita bahkan dapat membuat parameter local tanpa mendeklarasikannya terlebih dahulu, yaitu dengan menambahkan karakter “@” pada awalan parameter yang dibuat.
Pada SQL Server kita dapat mengetikan perintah ‘DECLARE v1 [datatype], v2 [datatype], v3 [datatype]’ tetapi pada MySQL kita harus mengetikan perintah
‘DECLARE v1 [datatype]; DECLARE v2 [datatype]; DECLARE v3 [datatype]’
SQL Server tidak perlu mengetikan perintah ‘BEGIN … END’ untuk batasan sebuah Stored Procedure atau Function. Tetapi dalam MySQL kita perlu mengetikan perintah ‘BEGIN … END’ untuk Stored Procedure atau Function yang memiliki lebih dari satu baris perintah.
Contoh:
DELIMITER$
CREATE PROCEDURE proc1(id int)
BEGIN
[statement 1];
[statement 2];
END$
DELIMITER;
Perbandingan MySQL dengan SQL Server:
Jika kita sering membuat program database dengan perintah yang kita simpan didalam database seperti stored procedure, function, atau trigger kadang terdapat perbedaan bahasa pemrogramman antara di MySQL dengan SQL Server. Berikut kita akan membahas beberapa perbedaan antara aplikasi database tersebut.
Untuk parameter di dalam SQL Server selalu menggunakan awalan ‘@’, sedangkan pada MySQL kita dapat mengidentifikasikan parameter dengan karakter apapun dan kita bahkan dapat membuat parameter local tanpa mendeklarasikannya terlebih dahulu, yaitu dengan menambahkan karakter “@” pada awalan parameter yang dibuat.
Pada SQL Server kita dapat mengetikan perintah ‘DECLARE v1 [datatype], v2 [datatype], v3 [datatype]’ tetapi pada MySQL kita harus mengetikan perintah
‘DECLARE v1 [datatype]; DECLARE v2 [datatype]; DECLARE v3 [datatype]’
SQL Server tidak perlu mengetikan perintah ‘BEGIN … END’ untuk batasan sebuah Stored Procedure atau Function. Tetapi dalam MySQL kita perlu mengetikan perintah ‘BEGIN … END’ untuk Stored Procedure atau Function yang memiliki lebih dari satu baris perintah.
Contoh:
DELIMITER$
CREATE PROCEDURE proc1(id int)
BEGIN
[statement 1];
[statement 2];
END$
DELIMITER;
Pada
SQL Server kita tidak perlu mengetikan karakter ‘;’ (titik koma) pada
setiap akhir perintah. Tetapi pada MySQL membutuhkan karakter ‘;’ pada
setiap akhir perintah, karena MySQL merupakan aplikasi console yang
membutuhkan pembatas untuk setiap perintah yang dituliskan menjadi
pembatas dengan perintah yang lainnya dalam satu Procedure atau
Function.
SQL Server memiliki fungsi ‘SET NOCOUNT’ dan ‘@@ROWCOUNT’ untuk memperoleh jumlah row hasil execute. Sedangkan pada MySQL tidak memiliki perintah untuk ‘SET NOCOUNT’, tetapi memiliki fungsi ‘row_count()’ untuk mendapatkan jumlah row hasil execute dari query delete, insert, atau update, ‘found_rows()’ untuk mendapatakan jumlah row hasil execute dari query select.
SQL Server memiliki perintah perulangan ‘WHILE … BEGIN’. Sedangkan MySQL memiliki perintah perulangan ‘WHILE … DO’.
SQL Server dapat menggunakan perintah ‘SELECT’ atau ‘SET’ untuk mengisi data ke variable.
Contoh:
DECLARE @v1 int, @v2 int
SELECT @v1 = 10, @v2 = 20
Sedangkan MySQL hanya dapat menggunakan perintah ‘SET’ untuk mengisi data ke variable.
Contoh:
DECLARE v1 int;
DECLARE v2 int;
SET v1 = 10;
SET v2 = 20;
SQL Server memiliki fungsi ‘SET NOCOUNT’ dan ‘@@ROWCOUNT’ untuk memperoleh jumlah row hasil execute. Sedangkan pada MySQL tidak memiliki perintah untuk ‘SET NOCOUNT’, tetapi memiliki fungsi ‘row_count()’ untuk mendapatkan jumlah row hasil execute dari query delete, insert, atau update, ‘found_rows()’ untuk mendapatakan jumlah row hasil execute dari query select.
SQL Server memiliki perintah perulangan ‘WHILE … BEGIN’. Sedangkan MySQL memiliki perintah perulangan ‘WHILE … DO’.
SQL Server dapat menggunakan perintah ‘SELECT’ atau ‘SET’ untuk mengisi data ke variable.
Contoh:
DECLARE @v1 int, @v2 int
SELECT @v1 = 10, @v2 = 20
Sedangkan MySQL hanya dapat menggunakan perintah ‘SET’ untuk mengisi data ke variable.
Contoh:
DECLARE v1 int;
DECLARE v2 int;
SET v1 = 10;
SET v2 = 20;
semua memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing pada aplikasi ORACLE, MY SQL, DAN SQL SERVER.
ReplyDelete